Chapter 1
The opening of bad day
Hatchim..hatchim…lagi - lagi flu.hidungku hidung pinokio. Merah. Sekotak tisu dan sebotol obat flu sudah tak mempan lagi buatku. Haduh mampet. Aku benci hal seperti ini. Malahan besok harus ulangan fisika. Mana bisa tenang. Hatcim !!eh..ah…
Apaan ini? Wah meler. Yah kena bukunya si Neqi. Bisa kena omel. Pasti nggak boleh pinjem lagi ya. Cari akal.
“ Mbak..!!”
“Ya mbak Tha. Ada apa?”
“Mbak kan cantik. Tolongin Reistha ya? Jemurin ni buku. Jangan sampai hilang kalu perlu mbak tungguin saja sampai kering.”
“ Lho mbak kenapa bukunya? Kok basah seperti ini.”
Cengengesan,Reistha menunjukkan hidungnya yang semakin meler. Pembokatnya yang namanya mbak Inah pun langsung mengangguk dan tak bertanya lagi. Harapan satu – satunya adalah berharap itu buku kembali seperti semula. Seandainya dia punya magic. Sayang dia hanya cewek umur 16 tahun biasa. Impiannya hanyalah mendapatkan cowok perfect ala Japanese. Mengkhayal mana ada yang seperti itu di Indonesia.Lanjutkan misi.